DULU stasion kereta api Cibatu merupakan sarana transfortasi utama, baik bagi masyarakat maupun kunjungan kenegaraan yang dipergunakan menuju kota kabupaten Garut, termasuk presiden pertama Ir. Soekarno ketika datang ke Kabupaten Garut, sehingga memberi gelar Garut sebagi kota Intan, di tanah Cibatu lah Soekarno pertama menginjakan kakinya

Sabtu, 21 Agustus 2010

Mutasi Kapolres Garut AKBP Amur Chandra JB

Mutasi Kapolres Garut AKBP Amur Chandra JB
Oleh : Tata E. Ansorie | 21-Aug-2010, 13:49:52 WIB

KabarIndonesia - Tuntas sudah, tugas AKBP Amur Chandra JB, SH.MH menjadi Kepala Kepolisian Resor Garut. Sepuluh bulan memang bukan waktu yang lama, namun Amur di mata masyarakat Kabupaten Garut begitu dekat. Nyatanya, pada acara pisah sambut yang digelar di Hotel Sumber Alam Garut, Kamis (19/8), ratusan warga berdatangan menyampaikan salam perpisahan yang tentunnya dengan iringan doa untuk kesuksesannya.

AKBP Amur Chandra JB, SH. MH sendiri beralih tugas mendapat jabatan baru sebagai Kasubbid Diklugri Bidang Kermadiksipol Set NCB Interpol Mabes Polri. Sementara penggantinya adalah AKBP Yaya Ruhiat Hidayat, SIK.MH yang sebelumnya menjabat Kapolres Tasikmalaya.

Sejak menjabat Kapolres Garut pada Nopember 2009 lalu, Amur memang tidak tinggal diam duduk manis diatas kursi. 42 kecamatan atau 32 Polsek di kabupaten Garut ia jambangi ke masing-masing wilayah tersebut. Padahal luas kabupaten Garut sendiri tidaklah kecil, yakni mencapai 306.519 Ha (3.065,19 km²).

Namun, bagi Amur bukanlah harus menjadi kendala, menurutnya penting mengetahui secara langsung kondisi wilayah maupun kondisi masyarakat kabupaten Garut. Sehingga, proses interaksi secara langsung bersama masyarakat dapat menjadikan sebuah strategi dalam melakukan upaya membangun kemitraan dengan seluruh lapisan masyarakat yang ada di Kabupaten Garut dalam menciptakan dan menjaga situasi kamtibmas yang kondusif.

Maka tidak berlebihan jika Kapolres yang murah senyum itu begitu cepat akrab dengan masyarakat Garut, baik dengan kalangan tokoh masyarakat, ulama, pemuda, bahkan dengan kelompok pengemudi ojek sekalipun.

Beberapa catatan penting keberhasilan AKBP Amur Chandra JB, SH.MH di kurun waktu sepuluh bulan menjabat Kapolres Garut dalam rangka mendukung reformasi pelaksanaan Grand Strategi Polri memasuki tahap membangun kemitraan (Partnership Building) yang mempunyai visi terwujudnya postur Polri yang mandiri, profesional, bermoral dan modern sebagai pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat serta penegak hukum yang terpercaya dalam memelihara dan ketertiban masyarakat.

Sebut saja pada pelaksanaan launching program sejuta kawan Polres Garut, ribuan masyarakat antusias menghadiri acara tersebut yang digelar di lapangan Kerkhof Garut, demikian pula pada kegiatan sosialisasi Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas yang digelar di Jl. Ahmad Yani Garut yang juga diikuti oleh ratusan komunitas pengendara bermotor dan masyarakat umum.

Ini semata-mata tidak lebih dari dukungan partisipasi masyarakat yang begitu besar. Apalagi, ditunjang dengan meningkatnya bentuk pelayanan yang lebih baik dengan program Quick Respon yang terus dilakukan oleh Kepolisian Resor Garut.

Kepercayaan dan pemahaman akan tugas kepolisian dari masyarakat memang menjadi prioritas Amur dalam menciptakan kemitraan dengan masyarakat. Bentuk informasi giat maupun program Kepolisian Resor Garut maupun Kepolisian Sektor, ditorehkan melalui media informasi yakni Tabloid “Quick Wins” yang disebarkan ke berbagai lapisan masyarakat secara gratis.

Sehingga masyarakat mudah mendapatkan informasi secara langsung apa yang menjadi program Kepolisian Resor Garut.
Memang bukan hal mudah dalam mencapai itu, AKBP Amur Chandra JB, SH.MH harus rela menelusuri wilayah kabupaten Garut yang letak geografisnya pegunungan, bukit, hingga menelusuri pantai. Suri tauladan yang ia lakukan, setidaknya meningkatkan citra kepolisian yang lebih baik di mata masyarakat, bahwa polisi adalah pengayom sekaligus pelindung masyarakat.

Bentuk disiplin pun ia terapkan baik untuk dirinya maupun bagi anggotanya. Ada satu catatan kalimat menarik yang ia lontarkan saat berbincang dengannya. Yaitu, jika anggotanya tersakiti maka secara tidak langsung dirinyalah yang disakiti, sehingga tentunya ia akan membelanya. Tetapi, jika anggotanya melakukan kesalahan, ia pun tak segan-segan melakukan sanksi sesuai prosedur kepolisian.

Hal menarik lainnya lagi, ketika beberapa kejadian geng motor melakukan pengrusakan dan penganiayaan di wilayah Garut. Kapolres AKBP Amur Chandra JB, SH.MH tanpa kompromi menindak tegas pelaku geng motor tersebut dan menyatakan haram hukumnya geng motor berada di Garut. Tentunya hal itu mendapat dukungan penuh dari masyarakat, sehingga tak muncul lagi aksi geng motor tersebut.

Sementara, kejadian kasus besar selama Amur menjabat, adalah terjadinya penembakan terhadap anggota Polwiltabes Bandung almarhum Briptu Endang Wahyu yang akhirnya pelaku dapat tertangkap di Ngawi Jawa Timur.

“Tidak ada cerita yang tak berakhir. Ada pertemuan ada pula perpisahan”. Itulah kata terakhir disampaikan AKBP Amur Chandra JB, SH.MH ketika menyampaikan kalimat terakhir perpisahannya kepada masyarakat Kabupaten Garut. Dirinya meminta maaf sebesar-besarnya, jika selama menjabat Kapolres Garut banyak kekhilafan baik yang terasa maupun tidak terasa.  (*)

Baca juga Berita DAERAH di http://www.kabarindonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar